Dimensi Hubungan Masyarakat dalam Manajemen Pendidikan
Oleh Daryo Susmanto, S.Sos.
Keberhasilan
pendidikan tidak hanya ditentukan oleh proses pendidikan di sekolah dan tersedianya
sarana dan prasarana saja, tetapi juga ditentukan oleh lingkungan keluarga dan
atau masyarakat. Karena itu pendidikan adalah tanggung jawab bersama antara
pemerintah (sekolah), keluarga, dan masyarakat.
Berbicara tentang
humas, ingatan kita akan tertuju pada hal yang berhubungan dengan komunikasi,
konfrensi pers, informasi, dan public
relation. Pokoknya secara gampang diibaratkan sebagai penyampaian segala
informasi. Menurut kamus Fund and Wagnel Pengertian Humas adalah segenap
kegiatan dan teknik/kiat yang digunakan organisasi atau individu untuk
menciptakan atau memelihara suatu sikap dan tanggapan yang baik dari pihak luar
terhadap keberadaan dan aktivitasnya. Sedangkan pengertian Humas dalam
Pendidikan adalah Rangkaian pengelolaan yang berkaitan dengan kegiatan hubungan
lembaga pendidikan dengan masyarakat (orang tua murid) yang dimaksudkan untuk
menunjang proses belajar mengajar di lembaga pendidikan bersangkutan (Anggoro,
2001).
Pegertian humas
secara umum adalah fungsi yang khas antara organisasi dengan publiknya, atau
dengan kata lain antara lembaga pendidikan dengan warga di dalam (guru,
karyawan, siswa) dan warga dari luar (wali siswa, masyarakat, institusi luar,
patner sekolah) Dalam konteks ini jelas bahwa humas atau public relation (PR)
adalah termasuk salah satu elemen yang penting dalam suatu organisasi kelompok
ataupun secara individu. Adapun pengertian manajemen humas adalah suatu proses
dalam menangani perencanaan, pengorganisasian, mengkomunikasikan, serta pengko-ordinasian
yang secara serius dan rasional dalam upaya pencapaian tujuan bersama dari
organisasi atau lembaga yang diwakilinya. Dan untuk merealisasikan itu semua
banyak hal yang harus dilakukan oleh humas dalam suatu lembaga pendidikan
(Nasution, 2006).
Menurut Arthur B.
Mochlan menyatakan school public relation
adalah kegiatan yang dilakukan sekolah atau lembaga pendidikan untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat. Selanjutnya, hal terpenting dari pengertian di atas, adalah adanya
informasi yang diberikan kepada masyarakat yang dampaknya dapat merubah sikap
dan tindakan masyarakat terhadap pendidikan serta masyarakat memberikan sesuatu
untuk perbaikan pendidikan.
Menurut Mulyasa
(2007: 50), tujuan dari hubungan sekolah dengan masyarakat adalah: (1)
memajukan kualitas pembelajaran dan pertumbuhan peserta didik; (2) memperkokoh
tujuan serta meningkatkan kualitas hidup dan penghidupan masyarakat; dan (3)
menggairahkan masyarakat untuk menjalin hubungan dengan sekolah.
Adapun tujuan
hubungan sekolah dan masyarakat (orang tua murid), leslie merumuskan tujuan
organisasi perkumpulan antara guru dan masyarakat (orang tua murid), adalah
sebagai berikut:
a) Untuk
mengembangkan pengertian masyarakat (orang tua murid) tentang tujuan dan
kegiatan pendidikan di sekolah.
b) Untuk
memperlihatkan bahwa rumah dan sekolah bekerja sama dalam rangka mencapai
tujuan pendidikan anak disekolah.
c) Untuk memberi
fasilitas pertukaran informasi antara orang tua dan guru yang kemudian
mempunyai dampak terhadap pemecahan pendidikan anak.
d) Perolehan opini masyarakat
tentang sekolah dijadikan perencanaan untuk pertemuan dengan orang tua dalam
rangka untuk kebutuhan murid-murid
e) Untuk membantu
pertumbuhan dan perkembangan pribadi anak (Indrafachrudi: 1994).
Tahapan-tahapan dalam manajemen humas
merupakan proses yang meliputi hal-hal sebagai berikut:
1) Perencanaan
(planning) mencakup penerapan tujuan dan standar, penentuan aturan dan
prosedur, serta pembuatan rencana dan prediksi akan apa yang akan terjadi.
2) Pengorganisasian
(organizing) mencakup pengaturan anggota dan sumber daya yang dibutuhkan dan
pemantauan kinerja karyawan.
3) Pengkoordinasian
(coordinating) mencakup pengaturan struktur kepanitiaan, pendelegasian kerja
masing-masing bagian, dan penyusunan alokasi anggaran untuk masing-masing
bagian.
4) Pengkomunikasian
(communicating) mencakup penyampaian rencana program kepada publik internal dan
eksternal.
5) Pelaksanaan
(actuating) merupakan tindakan menjalankan program sesuai dengan rencana yang
telah dibuat.
6) Pengawasan
(controlling) merupakan kontrol atas jalannya pelaksanaan program. Tanpa adanya
kontrol atas program, kesinambungan antar tahapan tidak dapat berlangsung
dengan baik.
7) Pengevaluasian
(evaluating) merupakan penilaian terhadap hasil kinerja program, apakah perlu
dihentikan atau dilanjutkan dengan modifikasi tertentu.
8) Pemodifikasian
(modificating) merupakan kegiatan pembaharuan atau revisi program berdasarkan
hasil evaluasi.
Ada
beberapa prinsip dalam manajemen hubungan kemasyarakatan/Humas, yaitu
integrity, continuity, coverage, simplicity, constructiveness, dan
adaptability. Berikut uraiannya.
Pertama
integrity, prinsip ini mengandung makna bahwa semua kegiatan hubungan sekolah
dengan masyarakat harus terpadu, dalam arti apa yang dijelaskan, disampaikan
dan disuguhkan kepada masyarakat harus informasi yang terpadu antara informasi
kegiatan akademik maupun informasi kegiatan yang bersifat non akademik.
Hindarkan sejauh mungkin upaya menyembunyikan (hidden activity) kegiatan yang
telah, sedang dan akan dijalankan oleh lembaga pendidikan, untuk menghindari salah
persepsi serta kecurigaan terhadap lembaga pendidikan.
Kedua
continuity atau terus menerus. Hubungan sekolah dengan masyarakat, harus
dilakukan secara terus-menerus, jangan hanya dilakukan secara insidental atau
sewaktu-waktu, misalnya hanya 1 kali dalam satu tahun atau sekali dalam satu
semester, atau hanya dilakukan oleh sekolah pada saat akan meminta bantuan
keuangan kepada orang tua/masyarakat. Hal inilah yang menyebabkan masyarakat
selalu beranggapan bahwa apabila ada panggilan sekolah untuk datang ke sekolah
selalu dikaitkan dengan minta bantuan uang.
Ketiga
coverage, dalam prinsip ini kegiatan pemberian informasi hendaknya menyeluruh
dan mencakup semua aspek/ faktor atau substansi yang perlu disampaikan dan
diketahui oleh masyarakat, misalnya program ekstra kurikuler, kegiatan
kurikuler, remedial teaching dan lain-lain kegiatan. Prinsip ini juga
mengandung makna bahwa segala informasi hendaknya lengkap, akurat dan up to date.
Keempat
simplicity, Prinsip ini menghendaki agar dalam proses hubungan sekolah dengan
masyarakat yang dilakukan baik komunikasi personal maupun komunikasi kelompok
pihak pemberi informasi (sekolah) dapat menyederhanakan berbagai informasi yang
disajikan kepada masyarakat, sesuai dengan kondisi dan karakteristik pendengar
(masyarakat setempat).
Kelima
constructiveness, dalam prinsip ini program hubungan sekolah dengan masyarakat
hendaknya konstruktif dalam arti sekolah memberikan informasi yang konstruktif
kepada masyarakat. Dengan demikian masyarakat akan memberikan respon hal-hal
positif tentang sekolah serta mengerti dan memahami secara detail berbagai
masalah (problem dan constraint) yang dihadapi sekolah. Prinsip ini juga
berarti dalam penyajian informasi hendaknya obyektif tanpa emosi dan rekayasa
tertentu.di samping itu informasi yang disajikan harus dapat membangun kemauan
dan merangsang untuk berpikir bagi penerima informasi.
Keenam
adaptability, yakni program hubungan sekolah dengan masyarakat hendaknya
disesuaikan dengan keadaan di dalam lingkungan masyarakat tersebut. Terutama
penyesuaian terhadap aktivitas, kebiasaan, budaya (culture) dan bahan informasi
yang ada dan berlaku di dalam kehidupan masyarakat.
Prosedur manajemen humas setidaknya ada tiga, yaitu
menganalisis masyarakat, mengadakan komunikasi, dan melibatkan masyarakat. Kegiatan
pertama dalam pelaksanaan manajemen peran serta masyarakat adalah menganalisis
masyarakat yaitu yang berkaitan dengan sasaran masyarakat, kondisi, karakter,
kebutuhan dan keinginan masyarakat akan pendidikan, problem yang dihadapi masyarakat
serta aspek-aspek kehidupan masyarakat lainnya seperti kebiasaan, sikap,
religius (fanatisme beragama) dan sebagainya. Hal ini sangat penting, karena
pemahaman yang salah tentang kondisi masyarakat, akan menyebabkan
program-program yang disusun dan dikembangkan oleh sekolah dalam rangka
pemberdayaan masyarakat untuk pendidikan akan kurang tepat.
Prosedur selanjutnya adalah mengadakan komunikasi. Tahap
kedua dalam mengadakan hubungan sekolah dengan masyarakat adalah mengadakan
komunikasi dengan masyarakat sasaran. Menurut John L. Beckley, agar komunikasi
berhasil ada beberapa hal yang diperhatikan yaitu:
1) Practice
Self Control, dalam hal ini berarti sebelum memberikan informasi kepada orang
lain, pastikan bahwa informasi, petunjuk atau saran yang diberikan telah
dilakukan oleh si pemberi informasi.
2) Appraside
and where deserve, artinya dalam berkomunikasi perlu memberikan penghargaan
kepada lawan komunikasi, meskipun penghargaan tidak selalu dalam bentuk materi.
3) Critizise
Tacfully, artinya kalau anda ingin memberikan kritik dalam berkomunikasi,
berikan secara bijaksana sehingga tidak mengganggu perasaan orang lain.
4) Always
listen, berupayalah anda untuk belajar mendengarkan orang lain, termasuk dalam
hal ini sensitif pada perasaan orang lain dengan melihat gejala yang muncul.
5) Stress
Reward, berikan penghargaan/ganjaran kepada lawan bicara kalau memang patut
diberikan penghargaan.
6) Considire
the persons interest, artinya perhatikan minat setiap individu lawan bicara.
Prosedur selanjutnya adalah melibatkan masyarakat. Melibatkan
masyarakat bukan hanya sekedar menyampaikan pesan tapi lebih dari itu menuntut
partisipasi aktif masyarakat dalam berbagai kegiatan dan program sekolah.
Bagaimana teknik agar masyarakat dapat terlibat secara aktif dapat anda
pelajari pada bagian pembahasan tentang teknik hubungan sekolah dengan
masyarakat di selanjutnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar