Beranda

Senin, 04 Juni 2012

Pendekatan Deduktif, Induktif, Rasionalisme, dan Empirisme


Pendekatan Deduktif, Induktif, Rasionalisme, dan Empirisme
Pendekatan deduktif kerap dikontraskan dengan pendekatan induktif. Pendekatan Deduktif merupakan prosedur yang berpangkal pada suatu peristiwa umum, yang kebenarannya telah diketahui atau diyakini, dan berakhir pada suatu kesimpulan atau pengetahuan baru yang bersifat lebih khusus. Dari segi bahasa, deduktif atau deduksi berasal dari Bahasa Inggris, yaitu deduction yang artinya penarikan kesimpulan-kesimpulan dari keadaan-keadaan umum atau menemukan yang khusus dari yang umum. Pendekatan deduktif juga diartikan sebagai cara berpikir dimana pernyataan yang bersifat umum ditarik suatu kesimpulan yang bersifat khusus. Penarikan kesimpulan dalam pendekatan deduktif biasanya menggunakan pola pikir silogisme yang secara sederhana digambarkan dalam penyusunan dua buah pernyataan (premis mayor dan premis minor) dan sebuah kesimpulan.
Pendekatan Induktif merupakan pendekatan yang digunakan dalam berpikir dengan bertolak dari hal-hal khusus ke hal umum. Hukum yang disimpulkan pada fenomena yang diselidiki berlaku bagi fenomena sejenis yang belum diteliti. Berpikir induktif adalah bentuk dari apa yang disebut generalisasi. Induksi (induction) adalah cara mempelajarai sesuatu yang bertolak dari hal-hal khusus untuk menentukan hukum atau hal yang bersifat umum. Metode berpikir induktif merupakan cara berpikir yang dilakukan dengan cara menarik suatu kesimpulan yang bersifat umum dari berbagai kasus yang bersifat individual. Oleh karena itu, penalaran induktif dimulai dengan mengemukakan pernyataan-pernyataan yang mempunyai ruang khusus dan terbatas dalam menyusun argumentasi yang diakhiri dengan pernyataan yang bersifat umum.
Rasionalisme merupakan suatu paham yang mengutamakan rasio. Paham ini beranggapan bahwa prinsip-prinsip dasar keilmuan bersumber dari rasio manusia, sehingga pengalaman empiris bergantung pada prinsip-prinsip rasio. Karena rasio itu ada pada subjek (manusia), maka asal pengetahuan harus dicari pada subjek. Rasio itu berpikir. Berpikir inilah ynag membentuk pengetahuan. Karena hanya manusia yang berpikir, maka hanya manusia yang mempunyai pengetahuan. Dengan pengetahuan inilah manusia berbuat dan menentukan tindakannya. Berbeda pengetahuan, berbeda pula laku perbuatan dan tindakannya. Rasionalisme juga bisa diartikan sebagai doktrin filsafat yang menyatakan bahwa kebenaran haruslah ditentukan melalui pembuktian, logika, dan analisis yang berdasarkan fakta, daripada melalui iman, dogma, atau ajaran agama.
Empirisme merupakan suatu paham yang mengutamakan pengalaman. Secara harfiah, istilah empirisme berasal dari Bahasa Yunani, yaitu kata emperia yang berarti pengalaman. Pendekatan empiris melihat bahwa pengalaman, baik pengalaman lahiriyah maupun pengalaman batiniyah merupakan sumber utama pengenalan. Empirisme adalah suatu aliran dalam filsafat yang menyatakan bahwa semua pengetahuan berasal dari pengalaman manusia. Empirisme menolak anggapan bahwa manusia telah membawa fitrah pengetahuan dalam dirinya ketika dilahirkan. 
Jadi, pendekatan rasionalisme memandang sumber utama pengetahuan adalah dari rasio, sedangkan empirisme memandang sumber utamanya adalah pengalaman.



Sumber Bacaan
Amin Mudzakir. 2012. Karl Popper dan Masa Depan Masyarakat Terbuka. http://www.politik.lipi.go.id.
Anonim. 2010. Paradigma Ilmu Thomas Kuhn dan Karl Popper. http:// mhs.blog.ui.ac.id/andri.septian.
_________. 2009. Thomas Kuhn. http://jaringskripsi.wordpress.com.
_________. 2010. Revolusi Keilmuan menurut Thomas Samuel Kuhn. http://munzaro.blogspot.com.
_________. Rasionalisme. http://id.wikipedia.org/wiki/
_________. Empirisme. http://id.wikipedia.org/wiki/
_________. 2011. Asumsi-Asumsi Dasar Proses Keilmuan Manusia. http://tutorq.blogspot.com.
_________. 2010. Asumsi-Asumsi Dasar Proses Keilmuan. http://uzanck-area.blogspot.com.
_________. Pembuktian melalui Deduksi. http://id.wikipedia.org.
 _________. Berfikir Logika Induktif Deduktif dan Silogisme pada Filsafat Ilmu. http://www.docstoc.com.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar