Beranda

Senin, 09 Juli 2012

Dimensi Sarana dan Prasarana dalam Manajemen Pendidikan


 Dimensi Sarana dan Prasarana dalam Manajemen Pendidikan
Oleh: Daryo Susmanto, S.Sos.
Salah satu komponen pendidikan yang sangat urgen dalam kegiatan pembelajaran di sekolah diantaranya yaitu ketersediaan sarana dan prasarana pendidikan yang memadai dan berkualitas. Sarana pendidikan merupakan segala perlengkapan dan peralatan yang dipergunakan secara langsung dalam kegiatan pembelajaran. Sarana pembelajaran sangat menentukan kondisi pembelajaran, karena dengan tersedianya sarana pembelajaran yang variatif dan inovatif maka akan mendukung suasana belajar yang kondusif. Begitu juga dengan berbagai macam prasarana pendidikan. Meskipun prasarana pendidikan tidak dipergunakan langsung dalam kegiatan pembelajran, ketersediaan prasarana juga mendukung kelancaran proses pembelajaran di sekolah.
Lembaga pendidikan khususnya jalur pendidikan formal harus mampu mengelola sarana dan prasarana pendidikan dengan menerapkan konsep Manajemen Sarana dan Prasarana dari mulai Perencanaan Kebutuhan, Pengadaan, Pemeliharaan hingga Penghapusan Sarana dan Prasarana. Dengan menerapkan pola manajemen yang tepat maka diharapakan sekolah akan mampu memiliki sarana dan prasarana pendidikan yang tidak hanya kuantitasnya banyak tetapi juga sarana dan prasarana yang berkualitas.
Penerapan konsep manajemen untuk mengelola sarana dan prasarana akan mampu memberikan kontribusi terhadap pencapaian tujuan pembelajaran di kelas. Sehingga apabila tujuan instruksional telah tercapai maka diharapkan akan mendukung terhadap ketercapaian tujuan institusional (sekolah). Dan apabila setiap unit lembaga pendidikan telah mampu mencapai tujuan institusional, maka pada akhirnya diharapkan akan mampu mencapai tujuanpendidikan nasional. Oleh karena itu, mengingat pentingnya pengelolaan sarana dan prasarana pendidikan, maka makalah ini diberi judul “Manajemen Sarana dan Prasarana Pendidikan”.
Apa yang dimaksud sarana dan prasarana? Secara Etimologis (bahasa) sarana berarti semua peralatan dan perlengkapan yang secara langsung dipergunakan untuk mencapai tujuan  pendidikan, misalnya : gedung, ruang, buku, perpustakaan, alat-alat/media pendidikan, meja, kursi, laboratorium dsb. Sedangkan prasarana berarti fasilitas yang secara tidak langsung menunjang tercapainya tujuan dalam pendidikan, misalnya: lokasi/tempat, bangunan sekolah, lapangan olahraga, uang, halaman, kebun/taman sekolah dsb.
Sarana dan prasarana pendidikan mencakup juga alat-alat bantu dalam pembelajaran. Umumnya berbentuk perangkat keras yang dibutuhkan untuk kelancaran proses pembelajaran. Misalnya papan tulis dan perlengkapannya, meja, kursi, besar ruangan belajar, lampu peneranganmedia pelajaran perlu ditetapkan dengan standar untuk setiap jenis dan jenjang pendidikan.
Sarana dan prasarana pendidikan merupakan salah satu sumber daya yang ada di sekolah yang harus dikelola secara efektif dan efisien. Sehingga ketersediaan sumber daya sarana dan prasarana tersebut dapat mendukung tercapainya tujuan pendidikan khsusnya di tingkat institusi sekolah.
Menurut Suharno (2008: 31) “Sarana pendidikan adalah peralatan dan perlengkapan yang secara langsung dipergunakan dan menunjang proses pendidikan, khususnya proses belajar mengajar, seperti gedung, ruang kelas, meja kursi, serta alat-alat dan media pengajaran”. Dengan demikian sarana pendidikan adalah berbagai macam peralatan dan perlengkapan yang digunakan oleh guru dan siswa dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran. Keberadaan sarana pendidikan yang berkualitas sangat mendukung terhadap pencapaian tujuan pembelajaran. Karena kelancaran kegiatan pembelajaran tidak terlepas dari peranan dan fungsi sarana pendidikan. Sehingga apabila sarana pendidikan tidak tersedia dengan lengkap maka akan menggangu kelancaran kegiatan belajar mengajar. Sehingga dalam skala mikro apabila sarana pendidikan tidak tersedia dengan lengkap maka akan menggangu pencapaian tujuan pembelajaran. Dan pada akhirnya terganggunya pencapaian tujuan pembelajaran akan menggangu ketercapaian tujuan institusional. Dan pada skala makro, tidak tersedianya sarana pendidikan yang memadai akan mengganggu ketercapaian tujuan pendidikan. Sehingga dengan tidak tersedianya sarana pendidikan akan menyebabkan tujuan pendidikan tidak akan tercapai secara maksimal. Dengan demikian sarana pendidikan merupakan salah satu unsur vital dalam kegiatan pendidikan pada tataran mikro di tingkat sekolah. Sebagai contoh, apabila di sekolah tidak tersedia buku paket maka siswa akan kesulitan dalam belajar karena tidak memiliki buku sumber. Hal itu terrjadi khususnya di sekolah-sekolah tertentu yang belum memiliki fasilitas belajar secara digital seperti jaringan internet. Apabila tidak ada sumber belajar maka siswa tidak akan belajar secara optimal, sehingga pada akhirnya tujuan pembelajaran tidak mampu terrcapai secara optimal. 
Selain harus ditunjang oleh ketersediaan berbagai macam sarana, keberlangsungan kegiatan pendidikan juga ditunjang oleh ketersediaan berbagai macam prasarana pendidikan. Menurut Suharno (2008: 31)” prasarana pendidikan adalah fasilitas yang secara tidak langsung menunjang jalannya proses pendidikan atau pengajaran. Seperti halaman, kebun, taman sekolah, jalan menuju sekolah, tetapi jika dimanfaatkan secara langsung untuk proses belajar mengajar, seperi taman sekolah untuk pengajaran biologi, halaman sekolah sekaligus sebagai lapangan olahraga, komponen tersebut merupakan sarana pendidikan”. Sedangkan menurut Imron (imronfauzi.wordpress.com) “Prasarana berarti alat tidak langsung untukmencapai tujuan dalam pendidikan. misalnya: lokasi/tempat, bangunan sekolah,lapangan olahraga, uang, dan sebagainya”.
Prasarana pendidikan merupakan berbagai macam perlengkapan dan peralatan yang secara tidak langsung menunjang terhadap kelancaran kegiatan pendidikan khsususnya berkaitan dengan kelancaran kegiatan pembelajaran di sekolah. Sebagai contoh, ketersediaan jalan raya akan menunjang kelancaran kegiatan pembelajaran di sekolah meskipun fasilitas jalan raya tidak digunakan langsung dalam kegiatan pembelajaran. Hal itu dikarenakan apabila tidak tersedia jalan raya maka akan menggangku kelancaran perjalanan siswa dari rumah ke sekolah. Sehingga apabila tidak tersedia jalan raya maka siswa tidak akan mampu belajar secara efektif. Pada akhirnya tidak tersedianya fasilitas jalan raya akan menggganggu ketercapaian tujuan pembelajaran. Dengan demikian prasarana pendidikan memiliki peranan yang sangat penting guna menunjang ketercapaian tujuan pendidikan khsususnya pada lingkup mikro di tingkat sekolah.
Kegiatan manajemen sarana dan prasarana pendidikan meliputi kegiatan yang terdapat dalam skema sebagai berikut.
Penentuan kebutuhan akan sarana dan prasaranan berkaitan dengan perencanaan terhadap kebutuhan sarana dan prasarana. Perencanaan sarana dan prasarana persekolahan dapat didefinisikan sebagai keseluruhan proses perkiraan secara matang rancangan pembelian, pengadaan, rehabilitasi, distribusi atau pembuatan peralatan dan perlengkapan yang sesuai dengan kebutuhan sekolah. Setelah penentuan kebutuhan sarana dan prasarana melalui perencanaan yang matang, kegiatan selanjutnya adalah pengadaan sarana dan prasarana.
Apa yang dimaksud pengadaan? Pengadaan adalah kegiatan yang dilakukan untuk menyediakan semua jenis sarana dan prasarana pendidikan persekolahan yang sesuai dengan kebutuhan dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dalam konteks persekolahan, pengadaan merupakan segala kegiatan yang dilakukan dengan cara menyediakan semua keperluan barang atau jasa berdasarkan hasil perencanaan dengan maksud untuk menunjang kegiatan pembelajaran agar berjalan secara efektif dan efisien sesuai dengan tujuan yang diinginkan. Pengadaan sarana dan prasarana merupakan fungsi operasional pertama dalam manajemen sarana dan prasarana pendidikan persekolahan. Fungsi ini pada hakikatnya merupakan serangkaian kegiatan untuk menyediakan sarana dan prasarana pendidikan persekolahan sesuai dengan kebutuhan, baik berkaitan dengan jenis dan spesifikasi, jumlah, waktu maupun tempat, dengan harga dan sumber yang dapat dipertanggungjawabkan.
Setelah pengadaan sarana dan prasarana, kegiatan selanjutnya adalah penggunaan dan pemeliharaan sarana dan prasarana. Apa itu penggunaan dan pemeliharaan sarana dan prasarana?
Salah satu permasalah dalam manajemen sarana dan prasarana adalah sekolah mampu membeli atau mengadakan, tetapi tidak mampu menggunakan dan memeliharanya. Kerap sekolah mampu membeli barang tetapi hanya disimpan karena takut rusak atau tidak tahu cara penggunaannya. Penggunaan sarana dan prasarana adalah pemanfaatan terhadap sarana dan prasarana yang ada atau tersedia dalam ligkungan pendidikan atau sekolah.
Pemeliharaan sarana dan prasarana pendidikan adalah kegiatan untuk melaksanakan pengurusan dan pengaturan agar semua sarana dan prasarana selalu dalam keadaan baik dan siap untuk digunakan secara berdayaguna dan berhasil guna dalam mencapai tujuan pendidikan. Pemeliharaan merupakan kegiatan penjagaan atau pencegahan dari kerusakan suatu barang, sehingga barang tersebut kondisinya baik dan siap digunakan. Pemeliharaan mencakup segala daya upaya yang terus menerus untuk mengusahakan agar peralatan tersebut tetap dalam keadaan baik. Pemeliharaan dimulai dari pemakaian barang, yaitu dengan cara hati-hati dalam menggunakannya. Pemeliharaan yang bersifat khusus harus dilakukan oleh petugas yang mempunyai keahlian sesuai dengan jenis barang yang dimaksud.
Langkah atau kegiatan selanjutnya adalah pengurusan dan pencatatan sarana dan prasarana. Mengapa diperlukan kegiatan ini? Hal ini karena sebagai berikut.
1.   Menyediakan data dan informasi dalam rangka menentukan kebutuhan dan menyusun rencana kebutuhan barang.
2.   Memberikan data dan informasi untuk dijadikan bahan/pedoman dalam pengarahan pengadaan barang.
3.   Memberikan data dan informasi untuk dijadikan bahan/pedoman dalam penyaluran barang.
4.   Memberikan data dan informasi dalam menentukan keadaan barang (tua, rusak, atau lebih) sebagai dasar untuk menetapkan penghapusannya.
5.   Memberikan data dan informasi dalam rangka memudahkan pengawasan dan pengendalian barang.
Pengurusan dan pencatatan sarana dan prasarana sama dikenal juga dengan istilah inventarisasi barang/ sarana dan prasarana. Apa itu inventarisasi barang atau sarana dan prasarana? Inventarisasi sarana dan prasarana pendidikan adalah pencatatan atau pendaftaran barang-barang milik sekolah ke dalam suatu daftar inventaris barang secara tertib dan teratur menurut ketentuan dan tata cara yang berlaku. Barang inventaris sekolah adalah semua barang milik negara (yang dikuasai sekolah) baik yang diadakan/dibeli melalui dana dari pemerintah/BOS, DPP maupun diperoleh sebagai pertukaran, hadiah atau hibah serta hasil usaha pembuatan sendiri di sekolah guna menunjang kelancaran proses belajar mengajar. Jadi setiap barang atau sarana dan prasarana yang ada dalam lingkungan sekolah harus diurus dan dicatat.
Kegiatan selanjutnya adalah pertanggungjawaban sarana dan prasarana. Pertanggungjawaban sarana dan prasarana dapat dilakukan dalam bentuk pelaporan. Pelaporan ini dapat dilakukan setiap saat. Namun secara resmi pelaporan dapat dilakukan dalan triwulan, semester, atau tahunan.
Selain kelima kegiatan tersebut di atas, ada satu kegiatan yang tidak bisa terpisah dari manajemen sarana dan prasarana, yaitu penghapusan sarana da prasarana. Penghapusan sarana dan prasarana merupakan kegiatan pembebasan sarana dan prasarana dari pertanggungjawaban yang berlaku dengan alasan yang dapat dipertanggungjawabkan. Secara lebih operasional penghapusan sarana dan prasarana adalah proses kegiatan yang bertujuan untuk mengeluarkan/menghilangkan sarana dan prasarana dari daftar inventaris, kerena sarana dan prasarana tersebut sudah dianggap tidak berfungsi sebagaimana yang diharapkan terutama untuk kepentingan pelaksanaan pembelajaran di sekolah. Penghapusan sarana dan prasarana dilakukan berdasarkan peraturan perundangan-undangan yang berlaku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar