Berawal dari program West Java Teacher Adelaide Program yakin program yang mengirimkan guru-guru Jawa Barat ke Adelaide, South Australia untuk mengikuti pelatihan manajemen, program West Java Leader's Reading Challenge (WJLRC) ini bergulir. Program ini merupakan program adopsi sekaligus adaptasi dari Negeri Kangguru tersebut.
Apa itu WJLRC? WJLRC atau kepanjangan dari West Java Leader’s
Reading Challange merupakan program tantangan membaca bagi siswa dari para
pimpinan pemerintahan di Jawa Barat. Pemerintahan yang dimaksud bisa kepala
desa atau lurah, camat, bupati atau walikota maupun gubernur.
Program
ini mendorong tumbuh kembangnya kemampuan literasi (kemampuan membaca,
berbicara, mendengar, dan menulis) para siswa. Dengan membaca buku lebih banyak diharapkan
mereka menemukan banyak hal baru yang menyenangkan dan bermanfaat dari buku
yang dibaca. Tujuan lainnya adalah meningkatkan keterampilan berdiskusi yang
positif dalam lingkungan keluarga dan dalam komunitas sekolah.
SMP Negeri 1 Cirebon (Spensa Cirebon) pun mengadopsi dan mengadaptasi program tersebut dengan menginduk pada program The Pioneer-West Java Leadar's Reading Challange. SMP Negeri 1 menyebutnya Prinsipal's Reading Challenge (PRC). PRC di Spensa Cirebon ini sudah berjalan sejak 2013 dengan pembimbing para guru alumni WJATP dan non alumni. Berikut beberapa kegiatan yang kami lakukan sepanjang tahun.
1. Sosialisasi kepada orangtua siswa calon peserta
Setelah mendapat persetujuan dari Kepala Sekolah, sosialisasi kepada
orangtua siswa calon peserta ini dilakukan. Mereka adalah para orangtua
siswa yang anaknya siap mengikuti program ini. Tujuan sosialisasi ini
agar orangtua ikut berperan aktif dalam membimbing anaknya terutama saat
di rumah. Bentuk partisipasi orangtua dapat berupa penyediaan dan
pemilihan buku yang akan dibaca oleh peserta.
|
Sosialisasi kepada orangtua calon peserta WJLRC |
2. Penguatan dan diskusi dengan Kepala Sekolah.
Diskusi bulan pertama dilakukan di hadapan kepala sekolah. Dalam diskusi
ini, kepala sekolah sekaligus memberikan penguatan terhadap peserta.Tidak ada yang sia sia dari apa yang kita baca.
|
Diskusi dan penguatan dari kepala sekolah |
3. Melibatkan guru pembimbing lain
Diskusi tidak hanya dilakukan di depan guru pembimbing, tetapi dilakukan juga di hadapan guru lainnya. Salah satunya di hadapan guru Bahasa Indonesia.
|
Pascadiskusi dengan guru Bahasa Indonesia |
4. Penyebaran virus membaca
Minat baca ini tidak hanya disebarkan kepada peserta yang mengikuti program Pioneer, tetapi juga kepada siswa lain. Salah satunya saat melakukan perjalanan studi wisata ke Malang, Jawa Timur, mereka tetap membaca meski di dalam kereta api.
|
Penyebaran virus membaca |
|
Penyebaran virus membaca |
5. One Child One Book
Program ini merupakan program ajakan dari peserta untuk kepada teman temannya untuk membaca minimal satu siswa satu buku dalam satu bulan serta ajakan kepada siswa untuk menyumbangkan minimal satu buku bacaan, baik buku bekas maupun buku baru. Namun, program ini kurang mendapat respon yang signifikan. Hanya sebagian kecil yang melakukannya.
|
Sosialisasi One Child One Book |
6. Pengalungan medali oleh Gubernur
Mendapat kesempatan untuk bertemu gubernur bagi sebagian
orang merupakan kesempatan istimewa, termasuk saya dan beberapa guru serta
peserta WJLRC lainnya. Kami mendapatkan kesempatan untuk beraudiensi sekaligus
pengalungan medali WJLRC. Kesempatan ini tentunya tidak kami sia-siakan begitu
saja. Kami pun datang beberapa saat sebelum waktu yang tertera dalam undangan.
|
Pengalungan medali kepada salah satu peserta dari Spensa Cirebon |
|
Foto bareng Gubernur |
|
Foto bareng dengan peserta dari daerah lain |
|
Sejenak di pagi hari di Rumah Dinas Gubernur |
7. Kunjungan ke Toko Buku dan Penerbitan
Di sela sela kegiatan di Bandung, peserta menyempattkan diri melakukan kunjungan ke toko buku dan penerbit buku. Selain membeli buku, siswa juga disuguhin pengetahuan tentang proses pembuatan buku.
|
Kunjungan ke Toko Buku di Bandung |
|
Kunjungan ke Penerbitan |
|
Kunjungan ke Penerbitan/Percetakan |
8. Hasil yang memuaskan
Di akhir program, semua peserta mampu memenuhi tantangan untuk membaca minimal 24 buku dalam setahun. Dan mereka pun berhak mendapatkan penghargaan
|
Moment diskusi terakhir |
|
Laporan kepada Kepala Sekolah |
|
Pengalungan Medali dan Piagam Guru Teladan Festival Literasi Jawa Barat |
|
Foto bersama para guru teladan |
|
selamat ya anak anakku |
|
Foto bareng dengan Maryl dan Darryl Carter dari Australia |
Ini bukan akhir perjalanan, ini hanya satu etape jalan panjang kebangkitan minat baca di kalangan siswa khususnya. Diharapkan ke depan lebih banyak lagi yang mau terlibat, baik sebagai peserta maupun pembimbing. SEMOGA